Allah SWT menyukai manusia yang selalu berusaha untuk taqarrub ke
pada-Nya, dengan menggunakan semua kenikmatan yang diberikan, baik
nikmat dhohir maupun nikmat bathin. Semua perbuatan yang dilakukannya
semata-mata ditujukan untuk meraih ridha Allah.
Dalam suatu kesempatan seorang shahabat Nabi SAW yang bernama Ibnu Mas’ud ra bertanya kepada Nabi SAW:
Ya Nabi SAW, amalan apa yang paling disukai Allah SWT ?
Nabi SAW menjawab,"sholat tepat pada waktunya". Ibnu Mas'ud bertanya lagi, " kemudian apa lagi ?".
Rasulillah SAW menjawab "berbakti kepada orang tua". Ibnu mas'ud bertanya lagi,
"kemudian apa lagi ya Rasulillah ?". Rasulillah SAW menjawab "Berjihad dijalan Allah".
Hadist diriwayatkan oleh mutafaqalaih
Mari membahasnya satu-persatu
Shalat tepat pada waktunya
Perintah
menegakan shalat di sebut dalam lebih 10 ayat dalam al-Qur’an.
Menegakan shalat tepat pada waktunya terutama shalat lima waktu. “shalat
adalah tiang agama” demikian yang disampaikan nabi dalam hadist yang
lain. Begitu pentingnya shalat, hingga amal pertama yang akan dihisab di
hari akhir nanti adalah shalat. Menegakkan shalat tepat pada waktunya,
itulah amalan manusia yang paling disukai Allah SWT. Allah SWT berfirman
dalam salah satu ayat yang artinya “sesungguhnya shalat itu mencegah
pada perbuatan keji dan munkar”. Setelah shalat wajib, ada shalat malam
atau tahajud juga merupakan shalat yang dianjurkan untuk selalu
dilaksanakan. Nabi SAW sendiri menghidupkan malam dengan melakukan
shalat.
Berbakti kepada kedua orang tua
Orang tua
menempati kedudukan yang tinggi. Ridha Allah kepada seorang hamba juga
bergantung pada ridha kedua orang tuanya. Sekaya apapun, sepintar
apapun, serta apapun keadaan hamba, ingatlah apa yang telah dicapai itu
juga berkat dukungan dan doa kedua orang tua. Manusia terlahir di dunia
berkat campur tangan kedua orang tuanya. Allah SWT sangat tidak menyukai
orang yang berlaku kasar kepada orang tua. Orang tua kita menduduki
tempat ketiga yang harus kita hormati setelah Allah SWT dan RasulNya.
Berjihad di jalan Allah
Berjihad dalam
makna yang seluas-luasnya. Ada pemahaman keliru yang sengaja dibiarkan
dalam mengartikan kata jihad. Jihad hanya dipahami sebagai berperang
mengangkat senjata melawan orang-orang kafir yang memusuhi islam.
Padahal jihad adalah berjuang dengan segala kemampuan untuk menegakan
ajaran agama. Sekali lagi jihad jangan dipahami sebagai berperang saja.
Allah SWT menyuruh kita untuk berjihad dengan menggunakan harta dan jiwa
kita. Jihad dengan apa yang kita miliki baik berupa ilmu, harta dan
apapun yang ada pada diri kita. Jika kita sudah berumah tangga, mencari
nafkah dengan jalan yang halal untuk keluarga kita juga termasuk bentuk
jihad dijalan Allah. Allah SWT menyukai orang-orang yang selalu berjihad
dijalan-Nya.
Demikian 3 amalan yang paling disukai oleh
Allah SWT, shalat tepat pada waktunya, berbakti kepada orang tua dan
berjihad dijalan Allah.
sumber : heru.wordpress.com.
Friday, 30 August 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment